Cara Mengidentifikasi Plastik yang Aman
Plastik adalah barang yang sangat akrab dengan kehidupan kita. Tapi sadarkah bahwa ternyata tidak semua plastik aman untuk dipakai, apalagi sebagai wadah makanan. Baca tips di bawah ini untuk bisa membedakan plastik yang aman dan sehat, dan plastik yang berbahaya bagi kesehatan. Biasanya kode-kode ini terdapat di bagian bawah kemasan atau barang plastik tersebut. Mungkin Anda juga sering memperhatikannya. Berikut kode-kode tersebut.
#1. PETE atau PET (polyethylene terephthalate)
Contoh produk: botol minuman (misalnya Aqua).
Produk-produk dengan bahan #1 dan #2 direkomendasikan hanya untuk sekali pakai. Jangan pakai untuk air hangat apalagi panas. Buang botol yang sudah lama atau terlihat baret-baret.
#2. HDPE (high density polyethylene)
Contoh produk: botol susu yang berwarna putih
Sama seperti #1 PET, #2 juga direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian.
#3. V atau PVC (polyvinyl chloride)
Contoh produk: cling wrap, botol
Adalah plastik yang paling sulit di daur ulang. Kandungan dari PVC yaitu DEHA yang terdapat pada plastik pembungkus dapat bocor dan masuk ke makanan berminyak bila dipanaskan. PVC berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan.
#4. LDPE (low density polyethylene)
Contoh produk: tempat makanan, botol-botol yang lembek.
Barang-barang dengan kode #4 dapat di daur ulang dan baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat. Barang dengan #4 bisa dibilang tidak dapat di hancurkan tetapi tetap baik untuk tempat makanan.
#5. PP (polypropylene) adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik terutama untuk yang berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Karakteristik adalah biasa botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Cari simbol ini bila membeli barang berbahan plastik.
#6. PS (polystyrene)
Contoh produk: tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dll.
Bahan Polystyrene bisa membocorkan bahan styrine ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Bahan Styrine berbahaya untuk otak dan sistem syaraf. Selain tempat makanan, styrine juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung. Bahan ini harus dihindari dan banyak negara bagian di Amerika sudah melarang pemakaian tempat makanan berbahan styrofoam termasuk negara China.
#7. Other (biasanya polycarbonate)
Contoh produk: tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga.
Polycarbonate bisa mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon. Hindari bahan plastik Polycarbonate.
sumber: http://www.greenlifestyle.or.id
Matikan Lampu Saat Tidur Meningkatkan Kesehatan Tubuh
JAKARTA - Malam yang gelap diam-diam berkolaborasi dengan tubuh.Hanya dalam keadaan yang benar-benar gelap tubuh menghasilkan Melantonin, salah satu hormon dalam sistem kekebalan yang mampu memerangi dan mencegah berbagai penyakit termasuk kanker payudara dan kanker prostat. di malam Hari – sekecil apapun sinarnya menyebabkan Produksi hormon melantonin terhenti.
"selain menghemat energi, dengan mematikan lampu ketika tidur merupakan cara alami untuk meningkatkan kesehatan tubuh"
Biolog Joan Roberts menemukan rahasia ini setelah melakukan percobaan pada hewan. Ketika hewan diberi cahaya buatan pada malam Hari, melantoninnya menurun dan sistem kekebalan tubuhnya melemah. Rupanya, cahaya Lampu – seperti juga TV – menyebabkan hormon menjadi sangat lelah. Oleh Karena itu, selain menghemat energi, dengan mematikan lampu ketika tidur merupakan cara alami untuk meningkatkan kesehatan tubuh.
Jenis-jenis gangguan tidur yang dapat dialami oleh siapa saja antara lain adalah:
* Jet-lag. Adanya perubahan waktu antara siang dan malam yang mendadak akibat perjalanan dengan pesawat terbang. Ini bisa mengganggu irama sirkadian tubuh manusia.
* Kafein, nikotin, alkohol. Kafein nikotin yang terlampau banyak dapat menimbulkan kesulitan untuk tidur. Kondisi ini sering dialami oleh peminum kopi, perokok, dan pencandu alkohol.
* Faktor lingkungan. Dentuman suara musik yang keras, suara pabrik yang berisik, tidur dengan lampu yang menyala terang, akan menyebabkan tidur seseorang menjadi terganggu.
Sementara itu, penyebab gangguan tidur pada perempuan adalah:
* Stres psikis. Ada anggota keluarga yang meninggal dunia, menghadapi ujian, kecelakaan lalu lintas, putus cinta. Secara statistik, 34% kaum perempuan sering mengalami hal ini dibanding 22% pada laki-laki. Kemungkinan karena perempuan lebih sensitif.
* Gangguan mitra tidur. Kurang lebih 17% perempuan mengeluh sulit tidur karena mitra tidurnya memiliki kebiasaan mendengkur dan hanya 5% laki-laki mengeluhkan penyebab serupa.
* Pekerja malam, perawat rumah sakit, penjaga malam, buruh pabrik. Mereka yang bekerja pada malam Hari ternyata lebih sering mengalami gangguan tidur. Para perempuan pekerja malam ini lebih sering pula mengalami gangguan siklus haid, dan sukar untuk hamil.
* Terkait dengan haid. Hormon progesteron bersifat menimbulkan rasa tenang dan rasa kantuk. Hormon progesteron akan meningkat pada masa ovulasi, yaitu kurang lebih pada Hari 12-14 dari siklus haid. Beberapa perempuan akan mengalami rasa lemas dan rasa kantuk yang berlebihan. Gangguan tidur mulai terjadi ketika hormon progesteron ini mulai menurun, yaitu beberapa Hari menjelang datangnya haid (Hari 22-28 dari siklus haid). Perempuan akan lebih sering terbangun, tidur kurang nyenyak, atau terbangun dengan perasaan yang tidak segar.
* Terkait dengan hamil. Pada masa hamil juga terjadi perubahan-perubahan yang dapat mengganggu tidur. Pada kehamilan 1-3 bulan, hormon progesteron mulai meningkat, menimbulkan rasa kantuk pada beberapa perempuan. Rahim yang membesar mulai mendesak kandung kemih, sehingga perempuan hamil sering terbangun beberapa kali untuk berkemih. Pada kehamilan 4-6 bulan, hormon progesteron mulai stabil. Rahim sudah tidak lagi mendesak kandung kemih. Perempuan hamil akan merasakan masa-masa tidur yang paling nikmat. Hampir tidak Ada gangguan tidur pada usia kehamilan inii. Pada kehamilan 7-9 bulan, mulai terjadi gangguan tidur. Adanya rasa panas di daerah dada, rasa gerah, hidung yang tersumbat, kram pada tungkai bawah, lebih sering berkemih akan mengganggu kualitas dan kuantitas tidur perempuan hamil. Sekitar 97% perempuan akan lebih sering terbangun tengah malam dan sukar untuk tidur kembali. 30% perempuan yang tidak pernah mendengkur akan tidur dengan mendengkur.
* Masa menopause. Produksi hormon estrogen mulai menurun, membuat 30%-40% perempuan lebih sering terbangun di tengah malam karena keringat yang banyak, rasa jantung berdebar, atau timbul keluhan rasa panas di dada dan kepala.
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi gangguan tidur antara lain adalah:
1. Hindari makanan berkadar gula tinggi (madu, sirop), mengandung kafein (kopi, cokelat, the), rokok, atau alkohol, menjelang waktu tidur.
2. Tidur dan bangun pada waktu yang teratur setiap Hari.
3. Gunakan tempat tidur hanya untuk hubungan intim dan tidur. Tidak untuk kegiatan lain seperti belajar, bekerja, membaca, senam, dan sebagainya.
4. Olahraga yang teratur akan membuat tidur menjadi lebih nyenyak dan nyaman. Demikian pula bagi perempuan hamil, olahraga dapat mengurangi kejadian kram di tungkai bawah.
5. Biasakan tidur dalam suasana gelap tanpa lampu menyala.
6. Shalat/Berdoa.
7. Jangan gunakan obat tidur karena dapat menimbulkan efek samping seperti gangguan ingatan, kurang waspada, sering ngompol dan sakit kepala.
8. Konsultasi ke dokter, mungkin dokter perlu memberikan nasihat atau obat-obat tertentu seperti melatonin, hormon estrogen, dan sebagainya. (aa/kubera)
sumber : http://www.voa-islam.net
"selain menghemat energi, dengan mematikan lampu ketika tidur merupakan cara alami untuk meningkatkan kesehatan tubuh"
Biolog Joan Roberts menemukan rahasia ini setelah melakukan percobaan pada hewan. Ketika hewan diberi cahaya buatan pada malam Hari, melantoninnya menurun dan sistem kekebalan tubuhnya melemah. Rupanya, cahaya Lampu – seperti juga TV – menyebabkan hormon menjadi sangat lelah. Oleh Karena itu, selain menghemat energi, dengan mematikan lampu ketika tidur merupakan cara alami untuk meningkatkan kesehatan tubuh.
Jenis-jenis gangguan tidur yang dapat dialami oleh siapa saja antara lain adalah:
* Jet-lag. Adanya perubahan waktu antara siang dan malam yang mendadak akibat perjalanan dengan pesawat terbang. Ini bisa mengganggu irama sirkadian tubuh manusia.
* Kafein, nikotin, alkohol. Kafein nikotin yang terlampau banyak dapat menimbulkan kesulitan untuk tidur. Kondisi ini sering dialami oleh peminum kopi, perokok, dan pencandu alkohol.
* Faktor lingkungan. Dentuman suara musik yang keras, suara pabrik yang berisik, tidur dengan lampu yang menyala terang, akan menyebabkan tidur seseorang menjadi terganggu.
Sementara itu, penyebab gangguan tidur pada perempuan adalah:
* Stres psikis. Ada anggota keluarga yang meninggal dunia, menghadapi ujian, kecelakaan lalu lintas, putus cinta. Secara statistik, 34% kaum perempuan sering mengalami hal ini dibanding 22% pada laki-laki. Kemungkinan karena perempuan lebih sensitif.
* Gangguan mitra tidur. Kurang lebih 17% perempuan mengeluh sulit tidur karena mitra tidurnya memiliki kebiasaan mendengkur dan hanya 5% laki-laki mengeluhkan penyebab serupa.
* Pekerja malam, perawat rumah sakit, penjaga malam, buruh pabrik. Mereka yang bekerja pada malam Hari ternyata lebih sering mengalami gangguan tidur. Para perempuan pekerja malam ini lebih sering pula mengalami gangguan siklus haid, dan sukar untuk hamil.
* Terkait dengan haid. Hormon progesteron bersifat menimbulkan rasa tenang dan rasa kantuk. Hormon progesteron akan meningkat pada masa ovulasi, yaitu kurang lebih pada Hari 12-14 dari siklus haid. Beberapa perempuan akan mengalami rasa lemas dan rasa kantuk yang berlebihan. Gangguan tidur mulai terjadi ketika hormon progesteron ini mulai menurun, yaitu beberapa Hari menjelang datangnya haid (Hari 22-28 dari siklus haid). Perempuan akan lebih sering terbangun, tidur kurang nyenyak, atau terbangun dengan perasaan yang tidak segar.
* Terkait dengan hamil. Pada masa hamil juga terjadi perubahan-perubahan yang dapat mengganggu tidur. Pada kehamilan 1-3 bulan, hormon progesteron mulai meningkat, menimbulkan rasa kantuk pada beberapa perempuan. Rahim yang membesar mulai mendesak kandung kemih, sehingga perempuan hamil sering terbangun beberapa kali untuk berkemih. Pada kehamilan 4-6 bulan, hormon progesteron mulai stabil. Rahim sudah tidak lagi mendesak kandung kemih. Perempuan hamil akan merasakan masa-masa tidur yang paling nikmat. Hampir tidak Ada gangguan tidur pada usia kehamilan inii. Pada kehamilan 7-9 bulan, mulai terjadi gangguan tidur. Adanya rasa panas di daerah dada, rasa gerah, hidung yang tersumbat, kram pada tungkai bawah, lebih sering berkemih akan mengganggu kualitas dan kuantitas tidur perempuan hamil. Sekitar 97% perempuan akan lebih sering terbangun tengah malam dan sukar untuk tidur kembali. 30% perempuan yang tidak pernah mendengkur akan tidur dengan mendengkur.
* Masa menopause. Produksi hormon estrogen mulai menurun, membuat 30%-40% perempuan lebih sering terbangun di tengah malam karena keringat yang banyak, rasa jantung berdebar, atau timbul keluhan rasa panas di dada dan kepala.
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi gangguan tidur antara lain adalah:
1. Hindari makanan berkadar gula tinggi (madu, sirop), mengandung kafein (kopi, cokelat, the), rokok, atau alkohol, menjelang waktu tidur.
2. Tidur dan bangun pada waktu yang teratur setiap Hari.
3. Gunakan tempat tidur hanya untuk hubungan intim dan tidur. Tidak untuk kegiatan lain seperti belajar, bekerja, membaca, senam, dan sebagainya.
4. Olahraga yang teratur akan membuat tidur menjadi lebih nyenyak dan nyaman. Demikian pula bagi perempuan hamil, olahraga dapat mengurangi kejadian kram di tungkai bawah.
5. Biasakan tidur dalam suasana gelap tanpa lampu menyala.
6. Shalat/Berdoa.
7. Jangan gunakan obat tidur karena dapat menimbulkan efek samping seperti gangguan ingatan, kurang waspada, sering ngompol dan sakit kepala.
8. Konsultasi ke dokter, mungkin dokter perlu memberikan nasihat atau obat-obat tertentu seperti melatonin, hormon estrogen, dan sebagainya. (aa/kubera)
sumber : http://www.voa-islam.net
ORGANISASI DAN METODE
I. PENGERTIAN ORGANISASI DAN METODE
A. Organisasi
Secara sederhana, organisasi adalah suatu kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama yang diinginkan dan mau terlibat dengan peraturan yang ada. Organisasi juga dapat diartikan sebagai suatu wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan bersama, agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.
Berikut ini adalah pendapat beberapa ahli mengenai pengertian organisasi :
1. James D. Mooney
Organisasi adalah sebagai bentuk setiap perserikatan orang-orang untuk mencapai suatu tujuan bersama (Organization is the form of every human association for the attainment of common purpose).
2. John D. Millet
Organisasi adalah sebagai kerangka struktur dimana pekerjaan dari beberapa orang diselenggarakan untuk mewujudkan suatu tujuan bersama (Organization is the structural framework within which the work of many individuals is carried on for the realization of common purpose).
3. Herbert. A. Simon
Organisasi adalah sebagai pola komunikasi yang lengkap dan hubungan-hubungan lain di dalam suatu kelompok orang-orang (Organization is the complex pattern of communication and other relations in a group of human being).
4. Chester L. Barnard
Organisasi adalah sebagai sebuah sistem tentang aktivitas kerjasama dua orang atau lebih dari sesuatu yang tidak berwujud dan tidak pandang bulu, yang sebagian besar tentang persoalan silaturahmi (Organization is a system of cooperative activities of two or more person something intangible and impersonal. Largely a matter of relationship).
5. Dwight Waldo
Organisasi adalah sebagai suatu struktur dari kewenangan-kewenangan dan kebiasaan-kebiasaan dalam hubungan antara orang-orang pada suatu sistem administrasi (Organization is the structure of authoritative and habitual personal interrelations in an administrative system).
6. Luther Gulick
Organisasi adalah sebagai suatu alat saling hubungan satuan-satuan kerja yang memberikan mereka kepada orang-orang yang ditempatkan dalam struktur kewenangan; dus dengan demikian pekerjaan dapat dikoordinasikan oleh perintah para atasan kepada para bawahan yang menjangkau dari puncak sampai ke dasar dari seluruh badan usaha ( Organization is the means of interrelating the subdivisions of work by allotting them to men who are placed in a structure of authority, so that the work may be coordinated by orders of superiors to sub ordinates, reaching from the top to the bottom of the entire enterprise).
7. Malinowski
Organisasi sebagai suatu kelompok orang yang bersatu dalam tugas-tugas, terikat pada lingkungan tertentu, menggunakan alat teknologi dan patuh pada peraturan
8. James D. Mooney
Organisasi timbul bilamana orang-orang yang bergabung di dalam suatu usaha mencapai tujuan bersama.
9. Chester I. Barnard
Organisasi ada bila orang-orang berhubungan satu dengan yang lain, mau bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama .
10. Henry L. Sisk
Organisasi sebagai suatu kesatuan, yaitu sekelompok orang yang terlibat bersama-sama di dalam hubungan yang resmi untuk mencapai tujuan-tujuan.
11. Schein
Organisasi merupakan suatu sistem terbuka, yang memiliki interaksi konstan dengan lingkungannya, serta terdiri dari banyak sub-grup, unit-unit jabatan, susunan hierarki serta segmen yang tersebar secara geografis.
12. Monir H. Thayeb
Organisasi dapat dilihat dengan dua cara berbeda, iaitu:
1) organisasi sebagai suatu sistem terbuka yang terdiri atas sub-sistem yang saling berkaitan, dan memperoleh input untuk diolah yang berasal dari lingkungan serta menyalurkan output hasil pengolahan ke lingkungan kembali, dan
2) organisasi sebagai sekelompok orang yang berkerjasama untuk mencapai suatu tujuan bersama.
13. Ernest Dale
Organisasi adalah suatu proses perencanaan yang meliputi penyusunan, pengembangan, dan pemeliharaan suatu struktur atau pola hubungan kerja dari orang – orang dalam suatu kelompok kerja.
14. Cyril Soffer
Organisasi adalah perserikatan orang – orang yang masing- masing diberi peranan tertentu dalam suatu sistem kerja dan pembagian dalam mana pekerjaan itu diperinci menjadi tugas – tugas, dibagikan di antara pemegang peranan dan kemudian digabung ke dalam beberapa bentuk hasil.
15. Kast dan Rosenzweig
Mendefinisikan organisasi sebagai :
• Suatu sub sistem dari lingkungan yang lebih luas
• Terdiri dari orang – orang yang berorientasi pada tujuan
• Suatu sub sistem teknik, yaitu orang – orang yang menggunakan pengetahuan teknik peralatan dan fasilitas
• Suatu sub sistem struktural yaitu orang – orang yang bekerja sama dalam berbagai kegiatan yang terpadu
• Suatu sub sistem psikhisosial, yaitu orang – orang yang terlibat dalam hubungan sosial
• Suatu subsistem manajerial yang merencanakan dan mengendalikan semua usaha.
Organisasi juga dapat diartikan dua macam yaitu :
1. Dalam arti statis, yaitu organisasi sebagai wadah tempat dimana kegiatan kerjasama dijalankan
2. Dalam arti dinamis, yaitu organisasi sebagai suatu sistem proses interaksi antara orang-orang yang bekerjasama, baik formal maupun informal.
Ciri-ciri organisasi ialah:
1. terdiri dari dua orang atau lebih,
2. ada kerjasama,
3. ada komunikasi antar satu anggota dengan yang lain,
4. ada tujuan yang ingin dicapai.
Suatu organisasi harus memuat 4 unsur utama, yaitu:
1. goals oriented (berorientasi tujuan),
2. Psychosocial system (sistem hubungan sosial),
3. structured activities,
4. technological system.
Organisasi dapat dibedakan atas :
1. Organisasi formal ialah suatu organisasi yang memiliki struktur yang jelas, pembagian tugas yang jelas, serta tujuan yang ditetapkan secara jelas. Atau organisasi yang memiliki struktur (bagan yang menggambarkan hubungan-hubungan kerja, kekuasaan, wewenang dan tanggung jawab antara pejabat dalam suatu organisasi).
2. Organisasi informal adalah organisasi yang akan timbul apabila anggota organisasi formal merasa keinginannya tidak terpenuhi oleh organisasi formal.
B. Metode
Metode berarti suatu tata kerja yang dapat mencapai tujuan secara efisien.
Dari pengertian-pengertian di atas,dapat disimpulkan bahwa pengertian organisasi dan metode secara keseluruhan adalah rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kegunaan segala sumber dan factor yang menentukan bagi berhasilnya proses manajemen terutama dengan memperhatikan fungsi dan dinamika organisasi atau birokrasi dalam rangka mencapai tujuan yang sah ditetapkan.
Pengertian di atas dapat diuraikan menjadi beberapa hal berikut :
• Organisasi dan metode merupakan kunci atau syarat pelaksanaan kerja yang setepat-tepatnya
• Organisasi dan metode penting bagi kegiatan manajemen
• Organisasi dan metode dapat memanfaatkan sumber-sumber dan waktu yang tersedia
• Organisasi dan metode berguna dalam meningkatkan efisiensi kerja untuk mencapai tujuan
Dari uraian di atas, dapat kita ketahui bahwa hubungan antara manajemen, organisasi, dan metode merupakan hubungan yang erat, bahkan dapat dikatakan bahwa organisasi dan metode merupakan salah satu bidang pengkhususan dari manajemen.
II. SEJARAH ORGANISASI
Manusia merupakan makhluk sosial, makhluk bermasyarakat (homo socius, social animal, zoon politicon), tidak mungkin dapat hidup sendiri, cenderung bermasyarakat atau berkelompok (gregariousness). Manusia memiliki beberapa keperluan. Menurut Abraham Maslow, keperluan-keperluan itu adalah :
1. Keperluan fisik (physical need);
2. Keperluan rasa aman dan selamat (safety need);
3. Keperluan social (social needs);
4. Keperluan akan harga diri (esteem needs);
5. Keperluan aktualisasi diri (self realization needs).
Keperluan-keperluan tersebut mendorong seseorang untuk bekerja. Namun selain keperluan-keperluan tersebut, ada hal lain yang mendorong seseorang untuk bekerja, yaitu :
1. Dorongan primer (Kelangsungan hidup organis)
2. Motif Dasar (Psikologis dan sosial)
Dan berikut adalah hal-hal yang memotivasi orang bekerja
1. Kepastian (masa depan-kelangsungan kerja);
2. Kesempatan (naik pangkat/dipromosikan);
3. Peran serta (saran-saran/masukan dalam pengambilan keputusan);
4. Pengakuan/penghargaan (prestasi kerja);
5. Ekonomi (upah/gaji yang layak untuk hidup);
6. Pencapaian (keberhasilan dalam pekerjaan);
7. Komunikasi (mengetahui apa yang terjadi dalam organisasi);
8. Kekuasaan (kewibawaan, dan mempengaruhi orang lain);
9. Keterpaduan (bagian dari organisasi secara keseluruhan);
10. Kebebasan (pribadi dan pendapat).
Adanya keperluan akan menimbulkan keinginan untuk memenuhi keperluan pada diri seseorang. Dan untuk memenuhi keperluan-keperluan tersebut,seseorang akan melakukan tindakan yang akan membantunya dalam mencapai tujuannya. Karena tidak semua keperluan dapat dipenuhi seorang diri, maka diperlukan organisasi atau kegiatan berorganisasi untuk membantu seseorang dalam mencapai tujuannya (yaitu memenuhi keperluan / kebutuhan dan keinginannya).
Dalam perkembangannya, organisasi memiliki beberapa teori yang diperoleh dari para ahli. Teori ini terus berkembang dari teori klasik hingga muncunya teori modern di tahun 1950. Teori ini menunjukkan tiga kegiatan proses hubungan universal yang selalu muncul pada system manusia dalam perilakunya berorganisasi, yaitu :
1. Komunikasi
2. Konsep keseimbangan
3. Proses pengambilan keputusan
Pembahasan mengenai teori – teori organisasi akan dibahas pada bab selanjutnya.
III. DESAIN ORGANISASI FORMAL DAN INFORMAL
A. Organisasi Formal
Organisasi formal ialah suatu organisasi yang memiliki struktur yang jelas, pembagian tugas yang jelas, serta tujuan yang ditetapkan secara jelas. Atau organisasi yang memiliki struktur (bagan yang menggambarkan hubungan-hubungan kerja, kekuasaan, wewenang dan tanggung jawab antara pejabat dalam suatu organisasi). Atau organisasi yang dengan sengaja direncanakan dan strukturnya secara jelas disusun. Organisasi formal harus memiliki tujuan atau sasaran. Tujuan ini merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi struktur organisasi yang akan dibuat.
Struktur organisasi (desain organisasi) dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi, atau pun orang-orang yang menunjukan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam organisasi. Struktur ini mengandung unsur-unsur spesialis kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan besaran (ukuran) satuan kerja.
Ada pun faktor-faktor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi adalah sebagai berikut :
1. Strategi organisasi untuk mencapai tujuannya
Strategi menjelaskan bagaimana aliran wewenang dan saluran komunikasi dapat disusun diantara para pimpinan dan bawahan. Menurut Chandler, pengubahan strategi mengakibatkan perubahan desain organisasional. Peningkatan kompleksitas menyebabkan struktur tersentralisasi menjadi tidak efisien. Perusahaan-perusahaan harus mengubah strukturnya menjadi struktur yang desentralisasi.
2. Lingkungan yang melingkupinya
Dalam hal ini perlu dibedakan tiga tipe lingkungan sebagai berikut :
• Lingkungan stabil, yaitu lingkungan dengan sedikit atau tanpa perubahan yang tidak diperkirakan atau secara tiba-tiba.
• Lingkungan berubah (changing environment), yaitu lingkungan di mana inovasi (perubahan) mungkin terjadi dalam setiap atau seluruh bidang.
• Lingkungan bergejolak (turbulent environment), yaitu lingkungan di mana sering terjadi perubahan secara drastis.
3. Teknologi yang digunakan
Perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi barang- barang atau jasa akan membedakan struktur organisasi. Semakin kompleks teknologi, semakin besar jumlah manajer dan tingkatan manajemen. Perusahaan yang ingin sukses harus memiliki struktur yang sesuai dengan tingkat teknologinya.
4. Anggota (pegawai/karyawan) dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi
Kemampuan dan cara berpikir para anggota, serta kebutuhan mereka untuk bekerja sama harus diperhatikan dalam merancang struktur organisasi. Kebutuhan manajer dalam pembuatan keputusan juga akan mempengaruhi saluran komunikasi, wewenang dan hubungan diantara satuan kerja pada rancangan struktur organisasi. Para manajer organisasi, terutama para manajer puncak, akan mempengaruhi pemilihan strategi, dan pemilihan strategi ini akan mempengaruhi tipe struktur yang digunakan dalam organisasi.
5. Ukuran organisasi.
Besarnya organisasi secara keseluruhan maupun satuan kerjanya yang sangat mempengaruhi struktur organisasi.Semakin besar ukuran organisasi, struktur organisasi akan semakin kompleks dan harus dipilih struktur yang tepat
Model – model struktur organisasi :
1. Model tradisional
• Dirancang terutama untuk lingkungan yang stabil dan pengubahan yang terjadi di dalamnya dapat diperkirakan.
• Cenderung tidak efisien dalam lingkungan yang sangat bergejolak.
Pada model ini terdapat beberapa tingkatan yaitu :
• Manajemen Puncak, pelaksananya adalah Direktur Pelaksana dan Manajer Umum
• Manajemen Menengah, pelaksananya adalah Manajer Departemen Fungsional / Divisi dan Kepala Bagian.
• Manajemen Lini pertama, pelaksananya adalah penyelia / Supervisor / Mandor / Kepala Tukang dan Pengawas Tingkat pertama.
• Karyawan Operasional.
2. Model hubungan manusiawi
Dalam model ini juga diterima konsep speialisasi, rutinitas, dan pemisahan perencanaan dari pelaksanaan sebagai ciri utama organisasi yang efektif. Model ini secara eksplisit mengakui bahwa orang tidaklah selalu bertindak persis segaris dengan posisi menurut struktur formalnya. Hal ini mengandung perhatian manajemen akan adanya ”struktur informal” yang ada di seluruh elemen-elemen organisasi. Model hubungan manusiawi lebih mengusulkan bermacam – macam penyesuaian, teknik – teknik, dan perilaku – perilaku struktur offline.
• Kepemimpinannya dapat mengurangi friksi – friksi di antara orang – oarang dan jabatan – jabatan mereka dalam organisasi, serta menghubungkan kerja sama yang baik antar para anggota organisasi.
• Menyarankan manajer memanfaatkan organisasi informal dalam departemennya.
• Ditunjukkan sejumlah teknik atau program yang biasanya di bawah yurisdiksi kewenangan departemen personalia.
3. Model sumber daya manusia
Implikasi model sumber daya manusia pada struktur organisasi, walaupun abstrak adalah jelas. Model ini berpendapat bahwa pada hakekatnya manusia mempunyai kemampuan untuk mempelajari pengarahan dan pengendalian diri lebih kreatif dari pada pekerjaannya sekarang, dan bahwa tugas manajer adalah menciptakan suatu lingkungan di mana mereka dapat meningkatkan sumbangan kapasitasnya pada organisasi.
Konsep model sumber daya manusia mencoba memaksimumkan fleksibilitas baik di dalam maupun di antara posisi – posisi yang berinteraksi. Hal tersebut mengharuskan anggota – anggota organisasi mempunyai hal – hal sebagai berikut :
• Suatu tujuan tingkat operasional yang telah disetujui bersama
• Jalur untuk memperoleh sumber informasi vertikal dan horisontal yang relevan
• Kemampuan untuk memberikan tanggapan terhadap informasi dengan keputusan dan perilaku yang mengarahkan pencapaian tujuan dengan efisien.
Adapun mengenai tujuan organisasi model sumber daya manusia ditetapkan bersama oleh manajer dan bawahannya, sehingga tujuan bersama tersebut jelas merubah hubungan atasan dan bawahan yang diatur oleh model tradisional dan hubungan manusiawi.
Unsur - unsur struktur organisasi terdiri dari :
1. Spesialisasi kegiatan
2. Standarisasi kegiatan
3. Koordinasi kegiatan
4. Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan
5. Ukuran satuan kerja
Dimensi – dimensi dasar struktur organisasi formal :
1. Pembagian kerja
• Relatif dapat menurunkan keterlibatan kerja, maupun kerja karyawan
• Menimbulkan kebosanan karena pekerjaan menjadi monoton
• Mengakibatkan tingkat komitmen karyawan lebih rendah dan kehilangan motivasi.
• Dapat mempengaruhi tingkat prestasi organisasi.
2. Wewenang
Hak melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan sesuatu.
3. Kekuasaan
Kemampuan untuk melakukan hak yang terjadi dalam wewenang.
4. Tanggung jawab
Kewajiban untuk melakukan sesuatu, dalam hal ini adalah kewajiban seseorang untuk melaksanakan tugas atau fungsi organisasi atau kewajiban seorang bawahan yang diberi tugas atasannya untuk melakukan sesuatu yang diinginkan atasan tersebut.
5. Rentang kendali
Berapa orang jumlah bawahan yang dapat dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer.
6. Struktur flat
Mempunyai rentang kendali melebar / banyak dalam hal rentang kendali dan tingkatan manajemen.
7. Struktur tall
• Mempunyai rentang kendali sedikit / sempit
• Hanya sedikit jumlah karyawan yang berada di bawah kendali seorang atasan sehingga memungkinkan pengawasan dan disiplin yang ketat.
• Diterapkan dalam struktur klasik
8. Komunikasi dalam organisasi
9. Hubungan lini dan staff
10. Sentralisasi dan desentralisasi
Sentralisasi wewenang terjadi bila wewenang dipegang atau dipusatkan pada seseorang atau beberapa orang. Desentralisasi wewenang terjadi bila wewenang didelegasikan atau dilimpahkan meluas dalam suatu organisasi.
11. Rantai wewenang skalar
Berhubungan dengan jumlah tingkatan dalam suatu organisasi dan secara otomatis ada kapan saja seorang individu dijadikan bawahan pada seorang atasan. Untuk membedakan tingkatan wewenang dalam organisasi adalah semakin tinggi tingkatan semakin besar wewenang.
12. Kesatuan perintah
Bertujuan untuk memudahkan koordinasi.
B. Organisasi Informal
Organisasi informal adalah organisasi yang akan timbul apabila anggota organisasi formal merasa kebutuhannya tidak terpenuhi oleh organisasi formal,karena itu dapat dikatakan bahwa organisasi informal dapat disebut sebagai suatu bayangan organisasi formal. Kebutuhan – kebutuhan yang dimaksud adalah :
1. Kebutuhan social
2. Rasa memiliki dan pengenalan diri
3. Pengetahuan tentang perilaku yang diterima
4. Perhatian (simpati)
5. Bantuan dalam pencapaian tujuan
6. Kesempatan berpengaruh dan berkreasi
7. Pelestarian nilai – nilai budaya
8. Komunikasi dan informasi
Organisasi informal juga memiliki karakteristik khusus yaitu :
1. Standard perilaku
2. Tekanan untuk menyesuaikan diri
3. Kepemimpinan informal
4. System status
Dalam banyak hal, organisasi informal membantu organisasi formal, dan tanpa adanya organisasi informal, organisasi formal akan menghadapi hambatan – hambatan yang lebih berat. Karena itu dapat disimpulkan bahwa manfaat organisasi informal adalah :
1. Sebagai pendukung tujuan organisasi
2. Sebagai alat komunikasi tambahan
3. Sebagai alat pemuas kebutuhan sosial
4. Dapat membantu manajer yang kurang mampu
Fungsi - fungsi yang dilaksanakan kelompok informal sbb:
1. Menetapkan, memperkuatkan dan meneruskan norma-norma dan nilai sosial budaya penting para anggota kelompok.
2. Memberikan dukungan terhadap tujuan organisasi dan bantuan terhadap tugas manajer.
3. Menstimulasi komunikasi efektif dan dinamik sebagai alat komunikasi tambahan
4. Memberikan kepuasan dan status sosial kepada anggota yang tidak dapat diberikan organisasi formal.
Kelompok informal ini walaupun tidak ditetapkan secara formal oleh organisasi, dapat menimbulkan berbagai masalah bagi manajer. Masalah tersebut antara lain adalah bahwa kelompok informal menciptakan koflik, mendorong penolakan terhadap perubahan, menghidupkan dan menyebarkan desas-desus, dan mengembangkan keseragaman diantara anggota termasuk pembatasan pelaksanaan kegiatan.
Kelompok informal tidak dapat dihindarkan kehadirannya, dan manajemen akan melakukan tindakan sia-sia dan bila mencoba menetang dan menghapuskannya hal ini akan menimbulkan konflik terus- menerus. Sikap manajemen yang baik adalah memahami, mencari penyesuaian, dengan melakukan kerja sama yang saling menguntungkan kelompok informal. Manajemen organisasi formal lebih memusatkan perhatian untuk memelihara kesatuan untuk pencapaian tujuan organisasi, dan organisasi informal memberikan kepaduan, kerjasama dan kepuasan sosial bagi para anggota organisasi.
Argiyris mengemukakan empat bidang utama dimana bidang organisasi formal dan informal berbeda :
1. Hubungan-hubungan antar pribadi. Hubungan-hubungan antar pribadi didalam organisasi formal digambarkan jelas, sedangkan dalam organisasi informal tergantung pada kebutuhan-kebutuhan mereka.
2. Kepemimpinan. Para pemimpin dirancang dan ditentukan dalam formal serta muncul dan dipilih dalam informal.
3. Pengendalian perilaku. Organisasi formal mengendalikan perilaku karyawan melalui penghargaan dan hukuman, sedangkan kelompok informal mengendalikan para anggota dengan pemenuhan kebutuhan.
4. Ketergantungan. Karena kapasitas pemimpin formal terletak pada penghargaan dan hukuman, bawahan-bawahan lebih tergantung dari pada para anggota suatu kelompok informal.
Walaupun ada perbedaan tersebut adalah suatu kesalahan bila menganggap kelompok formal dan informal sebagai dua kesatuan organisasi yang terpisah. Keduanya hidup bersama dan tidak dapat dipisahkan. Setiap organisasi formal selalu mempunyai organisasi informal dan setiap organisasi informal berkembang dalam berbagai tingkatan formal.
IV. Kesimpulan
Organisasi merupakan wadah / tempat berkumpulnya orang – orang yang melakukan kerja sama yang terorganisir untuk mencapai tujuan bersama. Dalam perkembangannya organisasi memiliki beberapa teori yang sangat membantu perkembangan organisasi itu sendiri. Selain itu, organisasi juga berhubungan erat dengan metode. Kehadiran organisasi tidak terlepas dari proses pemenuhan kebutuhan pada diri manusia.
Karena merasa tidak dapat memenuhi semua kebutuhannya seorang diri, manusia terdorong untuk melakukan kegiatan organisasi. Namun organisasi yang telah dibentuk belum tentu dapat memenuhi semua kebuthan manusia yang ada di dalamnya, karena itu muncul organisasi formal dan organisasi informal, di mana organisasi informal merupakan organisasi yang dibentuk oleh anggota organisasi formal yang merasa kurang puas dengan organisasi formal yang dijalaninya.
A. Organisasi
Secara sederhana, organisasi adalah suatu kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama yang diinginkan dan mau terlibat dengan peraturan yang ada. Organisasi juga dapat diartikan sebagai suatu wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan bersama, agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.
Berikut ini adalah pendapat beberapa ahli mengenai pengertian organisasi :
1. James D. Mooney
Organisasi adalah sebagai bentuk setiap perserikatan orang-orang untuk mencapai suatu tujuan bersama (Organization is the form of every human association for the attainment of common purpose).
2. John D. Millet
Organisasi adalah sebagai kerangka struktur dimana pekerjaan dari beberapa orang diselenggarakan untuk mewujudkan suatu tujuan bersama (Organization is the structural framework within which the work of many individuals is carried on for the realization of common purpose).
3. Herbert. A. Simon
Organisasi adalah sebagai pola komunikasi yang lengkap dan hubungan-hubungan lain di dalam suatu kelompok orang-orang (Organization is the complex pattern of communication and other relations in a group of human being).
4. Chester L. Barnard
Organisasi adalah sebagai sebuah sistem tentang aktivitas kerjasama dua orang atau lebih dari sesuatu yang tidak berwujud dan tidak pandang bulu, yang sebagian besar tentang persoalan silaturahmi (Organization is a system of cooperative activities of two or more person something intangible and impersonal. Largely a matter of relationship).
5. Dwight Waldo
Organisasi adalah sebagai suatu struktur dari kewenangan-kewenangan dan kebiasaan-kebiasaan dalam hubungan antara orang-orang pada suatu sistem administrasi (Organization is the structure of authoritative and habitual personal interrelations in an administrative system).
6. Luther Gulick
Organisasi adalah sebagai suatu alat saling hubungan satuan-satuan kerja yang memberikan mereka kepada orang-orang yang ditempatkan dalam struktur kewenangan; dus dengan demikian pekerjaan dapat dikoordinasikan oleh perintah para atasan kepada para bawahan yang menjangkau dari puncak sampai ke dasar dari seluruh badan usaha ( Organization is the means of interrelating the subdivisions of work by allotting them to men who are placed in a structure of authority, so that the work may be coordinated by orders of superiors to sub ordinates, reaching from the top to the bottom of the entire enterprise).
7. Malinowski
Organisasi sebagai suatu kelompok orang yang bersatu dalam tugas-tugas, terikat pada lingkungan tertentu, menggunakan alat teknologi dan patuh pada peraturan
8. James D. Mooney
Organisasi timbul bilamana orang-orang yang bergabung di dalam suatu usaha mencapai tujuan bersama.
9. Chester I. Barnard
Organisasi ada bila orang-orang berhubungan satu dengan yang lain, mau bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama .
10. Henry L. Sisk
Organisasi sebagai suatu kesatuan, yaitu sekelompok orang yang terlibat bersama-sama di dalam hubungan yang resmi untuk mencapai tujuan-tujuan.
11. Schein
Organisasi merupakan suatu sistem terbuka, yang memiliki interaksi konstan dengan lingkungannya, serta terdiri dari banyak sub-grup, unit-unit jabatan, susunan hierarki serta segmen yang tersebar secara geografis.
12. Monir H. Thayeb
Organisasi dapat dilihat dengan dua cara berbeda, iaitu:
1) organisasi sebagai suatu sistem terbuka yang terdiri atas sub-sistem yang saling berkaitan, dan memperoleh input untuk diolah yang berasal dari lingkungan serta menyalurkan output hasil pengolahan ke lingkungan kembali, dan
2) organisasi sebagai sekelompok orang yang berkerjasama untuk mencapai suatu tujuan bersama.
13. Ernest Dale
Organisasi adalah suatu proses perencanaan yang meliputi penyusunan, pengembangan, dan pemeliharaan suatu struktur atau pola hubungan kerja dari orang – orang dalam suatu kelompok kerja.
14. Cyril Soffer
Organisasi adalah perserikatan orang – orang yang masing- masing diberi peranan tertentu dalam suatu sistem kerja dan pembagian dalam mana pekerjaan itu diperinci menjadi tugas – tugas, dibagikan di antara pemegang peranan dan kemudian digabung ke dalam beberapa bentuk hasil.
15. Kast dan Rosenzweig
Mendefinisikan organisasi sebagai :
• Suatu sub sistem dari lingkungan yang lebih luas
• Terdiri dari orang – orang yang berorientasi pada tujuan
• Suatu sub sistem teknik, yaitu orang – orang yang menggunakan pengetahuan teknik peralatan dan fasilitas
• Suatu sub sistem struktural yaitu orang – orang yang bekerja sama dalam berbagai kegiatan yang terpadu
• Suatu sub sistem psikhisosial, yaitu orang – orang yang terlibat dalam hubungan sosial
• Suatu subsistem manajerial yang merencanakan dan mengendalikan semua usaha.
Organisasi juga dapat diartikan dua macam yaitu :
1. Dalam arti statis, yaitu organisasi sebagai wadah tempat dimana kegiatan kerjasama dijalankan
2. Dalam arti dinamis, yaitu organisasi sebagai suatu sistem proses interaksi antara orang-orang yang bekerjasama, baik formal maupun informal.
Ciri-ciri organisasi ialah:
1. terdiri dari dua orang atau lebih,
2. ada kerjasama,
3. ada komunikasi antar satu anggota dengan yang lain,
4. ada tujuan yang ingin dicapai.
Suatu organisasi harus memuat 4 unsur utama, yaitu:
1. goals oriented (berorientasi tujuan),
2. Psychosocial system (sistem hubungan sosial),
3. structured activities,
4. technological system.
Organisasi dapat dibedakan atas :
1. Organisasi formal ialah suatu organisasi yang memiliki struktur yang jelas, pembagian tugas yang jelas, serta tujuan yang ditetapkan secara jelas. Atau organisasi yang memiliki struktur (bagan yang menggambarkan hubungan-hubungan kerja, kekuasaan, wewenang dan tanggung jawab antara pejabat dalam suatu organisasi).
2. Organisasi informal adalah organisasi yang akan timbul apabila anggota organisasi formal merasa keinginannya tidak terpenuhi oleh organisasi formal.
B. Metode
Metode berarti suatu tata kerja yang dapat mencapai tujuan secara efisien.
Dari pengertian-pengertian di atas,dapat disimpulkan bahwa pengertian organisasi dan metode secara keseluruhan adalah rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kegunaan segala sumber dan factor yang menentukan bagi berhasilnya proses manajemen terutama dengan memperhatikan fungsi dan dinamika organisasi atau birokrasi dalam rangka mencapai tujuan yang sah ditetapkan.
Pengertian di atas dapat diuraikan menjadi beberapa hal berikut :
• Organisasi dan metode merupakan kunci atau syarat pelaksanaan kerja yang setepat-tepatnya
• Organisasi dan metode penting bagi kegiatan manajemen
• Organisasi dan metode dapat memanfaatkan sumber-sumber dan waktu yang tersedia
• Organisasi dan metode berguna dalam meningkatkan efisiensi kerja untuk mencapai tujuan
Dari uraian di atas, dapat kita ketahui bahwa hubungan antara manajemen, organisasi, dan metode merupakan hubungan yang erat, bahkan dapat dikatakan bahwa organisasi dan metode merupakan salah satu bidang pengkhususan dari manajemen.
II. SEJARAH ORGANISASI
Manusia merupakan makhluk sosial, makhluk bermasyarakat (homo socius, social animal, zoon politicon), tidak mungkin dapat hidup sendiri, cenderung bermasyarakat atau berkelompok (gregariousness). Manusia memiliki beberapa keperluan. Menurut Abraham Maslow, keperluan-keperluan itu adalah :
1. Keperluan fisik (physical need);
2. Keperluan rasa aman dan selamat (safety need);
3. Keperluan social (social needs);
4. Keperluan akan harga diri (esteem needs);
5. Keperluan aktualisasi diri (self realization needs).
Keperluan-keperluan tersebut mendorong seseorang untuk bekerja. Namun selain keperluan-keperluan tersebut, ada hal lain yang mendorong seseorang untuk bekerja, yaitu :
1. Dorongan primer (Kelangsungan hidup organis)
2. Motif Dasar (Psikologis dan sosial)
Dan berikut adalah hal-hal yang memotivasi orang bekerja
1. Kepastian (masa depan-kelangsungan kerja);
2. Kesempatan (naik pangkat/dipromosikan);
3. Peran serta (saran-saran/masukan dalam pengambilan keputusan);
4. Pengakuan/penghargaan (prestasi kerja);
5. Ekonomi (upah/gaji yang layak untuk hidup);
6. Pencapaian (keberhasilan dalam pekerjaan);
7. Komunikasi (mengetahui apa yang terjadi dalam organisasi);
8. Kekuasaan (kewibawaan, dan mempengaruhi orang lain);
9. Keterpaduan (bagian dari organisasi secara keseluruhan);
10. Kebebasan (pribadi dan pendapat).
Adanya keperluan akan menimbulkan keinginan untuk memenuhi keperluan pada diri seseorang. Dan untuk memenuhi keperluan-keperluan tersebut,seseorang akan melakukan tindakan yang akan membantunya dalam mencapai tujuannya. Karena tidak semua keperluan dapat dipenuhi seorang diri, maka diperlukan organisasi atau kegiatan berorganisasi untuk membantu seseorang dalam mencapai tujuannya (yaitu memenuhi keperluan / kebutuhan dan keinginannya).
Dalam perkembangannya, organisasi memiliki beberapa teori yang diperoleh dari para ahli. Teori ini terus berkembang dari teori klasik hingga muncunya teori modern di tahun 1950. Teori ini menunjukkan tiga kegiatan proses hubungan universal yang selalu muncul pada system manusia dalam perilakunya berorganisasi, yaitu :
1. Komunikasi
2. Konsep keseimbangan
3. Proses pengambilan keputusan
Pembahasan mengenai teori – teori organisasi akan dibahas pada bab selanjutnya.
III. DESAIN ORGANISASI FORMAL DAN INFORMAL
A. Organisasi Formal
Organisasi formal ialah suatu organisasi yang memiliki struktur yang jelas, pembagian tugas yang jelas, serta tujuan yang ditetapkan secara jelas. Atau organisasi yang memiliki struktur (bagan yang menggambarkan hubungan-hubungan kerja, kekuasaan, wewenang dan tanggung jawab antara pejabat dalam suatu organisasi). Atau organisasi yang dengan sengaja direncanakan dan strukturnya secara jelas disusun. Organisasi formal harus memiliki tujuan atau sasaran. Tujuan ini merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi struktur organisasi yang akan dibuat.
Struktur organisasi (desain organisasi) dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi, atau pun orang-orang yang menunjukan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam organisasi. Struktur ini mengandung unsur-unsur spesialis kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan besaran (ukuran) satuan kerja.
Ada pun faktor-faktor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi adalah sebagai berikut :
1. Strategi organisasi untuk mencapai tujuannya
Strategi menjelaskan bagaimana aliran wewenang dan saluran komunikasi dapat disusun diantara para pimpinan dan bawahan. Menurut Chandler, pengubahan strategi mengakibatkan perubahan desain organisasional. Peningkatan kompleksitas menyebabkan struktur tersentralisasi menjadi tidak efisien. Perusahaan-perusahaan harus mengubah strukturnya menjadi struktur yang desentralisasi.
2. Lingkungan yang melingkupinya
Dalam hal ini perlu dibedakan tiga tipe lingkungan sebagai berikut :
• Lingkungan stabil, yaitu lingkungan dengan sedikit atau tanpa perubahan yang tidak diperkirakan atau secara tiba-tiba.
• Lingkungan berubah (changing environment), yaitu lingkungan di mana inovasi (perubahan) mungkin terjadi dalam setiap atau seluruh bidang.
• Lingkungan bergejolak (turbulent environment), yaitu lingkungan di mana sering terjadi perubahan secara drastis.
3. Teknologi yang digunakan
Perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi barang- barang atau jasa akan membedakan struktur organisasi. Semakin kompleks teknologi, semakin besar jumlah manajer dan tingkatan manajemen. Perusahaan yang ingin sukses harus memiliki struktur yang sesuai dengan tingkat teknologinya.
4. Anggota (pegawai/karyawan) dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi
Kemampuan dan cara berpikir para anggota, serta kebutuhan mereka untuk bekerja sama harus diperhatikan dalam merancang struktur organisasi. Kebutuhan manajer dalam pembuatan keputusan juga akan mempengaruhi saluran komunikasi, wewenang dan hubungan diantara satuan kerja pada rancangan struktur organisasi. Para manajer organisasi, terutama para manajer puncak, akan mempengaruhi pemilihan strategi, dan pemilihan strategi ini akan mempengaruhi tipe struktur yang digunakan dalam organisasi.
5. Ukuran organisasi.
Besarnya organisasi secara keseluruhan maupun satuan kerjanya yang sangat mempengaruhi struktur organisasi.Semakin besar ukuran organisasi, struktur organisasi akan semakin kompleks dan harus dipilih struktur yang tepat
Model – model struktur organisasi :
1. Model tradisional
• Dirancang terutama untuk lingkungan yang stabil dan pengubahan yang terjadi di dalamnya dapat diperkirakan.
• Cenderung tidak efisien dalam lingkungan yang sangat bergejolak.
Pada model ini terdapat beberapa tingkatan yaitu :
• Manajemen Puncak, pelaksananya adalah Direktur Pelaksana dan Manajer Umum
• Manajemen Menengah, pelaksananya adalah Manajer Departemen Fungsional / Divisi dan Kepala Bagian.
• Manajemen Lini pertama, pelaksananya adalah penyelia / Supervisor / Mandor / Kepala Tukang dan Pengawas Tingkat pertama.
• Karyawan Operasional.
2. Model hubungan manusiawi
Dalam model ini juga diterima konsep speialisasi, rutinitas, dan pemisahan perencanaan dari pelaksanaan sebagai ciri utama organisasi yang efektif. Model ini secara eksplisit mengakui bahwa orang tidaklah selalu bertindak persis segaris dengan posisi menurut struktur formalnya. Hal ini mengandung perhatian manajemen akan adanya ”struktur informal” yang ada di seluruh elemen-elemen organisasi. Model hubungan manusiawi lebih mengusulkan bermacam – macam penyesuaian, teknik – teknik, dan perilaku – perilaku struktur offline.
• Kepemimpinannya dapat mengurangi friksi – friksi di antara orang – oarang dan jabatan – jabatan mereka dalam organisasi, serta menghubungkan kerja sama yang baik antar para anggota organisasi.
• Menyarankan manajer memanfaatkan organisasi informal dalam departemennya.
• Ditunjukkan sejumlah teknik atau program yang biasanya di bawah yurisdiksi kewenangan departemen personalia.
3. Model sumber daya manusia
Implikasi model sumber daya manusia pada struktur organisasi, walaupun abstrak adalah jelas. Model ini berpendapat bahwa pada hakekatnya manusia mempunyai kemampuan untuk mempelajari pengarahan dan pengendalian diri lebih kreatif dari pada pekerjaannya sekarang, dan bahwa tugas manajer adalah menciptakan suatu lingkungan di mana mereka dapat meningkatkan sumbangan kapasitasnya pada organisasi.
Konsep model sumber daya manusia mencoba memaksimumkan fleksibilitas baik di dalam maupun di antara posisi – posisi yang berinteraksi. Hal tersebut mengharuskan anggota – anggota organisasi mempunyai hal – hal sebagai berikut :
• Suatu tujuan tingkat operasional yang telah disetujui bersama
• Jalur untuk memperoleh sumber informasi vertikal dan horisontal yang relevan
• Kemampuan untuk memberikan tanggapan terhadap informasi dengan keputusan dan perilaku yang mengarahkan pencapaian tujuan dengan efisien.
Adapun mengenai tujuan organisasi model sumber daya manusia ditetapkan bersama oleh manajer dan bawahannya, sehingga tujuan bersama tersebut jelas merubah hubungan atasan dan bawahan yang diatur oleh model tradisional dan hubungan manusiawi.
Unsur - unsur struktur organisasi terdiri dari :
1. Spesialisasi kegiatan
2. Standarisasi kegiatan
3. Koordinasi kegiatan
4. Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan
5. Ukuran satuan kerja
Dimensi – dimensi dasar struktur organisasi formal :
1. Pembagian kerja
• Relatif dapat menurunkan keterlibatan kerja, maupun kerja karyawan
• Menimbulkan kebosanan karena pekerjaan menjadi monoton
• Mengakibatkan tingkat komitmen karyawan lebih rendah dan kehilangan motivasi.
• Dapat mempengaruhi tingkat prestasi organisasi.
2. Wewenang
Hak melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan sesuatu.
3. Kekuasaan
Kemampuan untuk melakukan hak yang terjadi dalam wewenang.
4. Tanggung jawab
Kewajiban untuk melakukan sesuatu, dalam hal ini adalah kewajiban seseorang untuk melaksanakan tugas atau fungsi organisasi atau kewajiban seorang bawahan yang diberi tugas atasannya untuk melakukan sesuatu yang diinginkan atasan tersebut.
5. Rentang kendali
Berapa orang jumlah bawahan yang dapat dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer.
6. Struktur flat
Mempunyai rentang kendali melebar / banyak dalam hal rentang kendali dan tingkatan manajemen.
7. Struktur tall
• Mempunyai rentang kendali sedikit / sempit
• Hanya sedikit jumlah karyawan yang berada di bawah kendali seorang atasan sehingga memungkinkan pengawasan dan disiplin yang ketat.
• Diterapkan dalam struktur klasik
8. Komunikasi dalam organisasi
9. Hubungan lini dan staff
10. Sentralisasi dan desentralisasi
Sentralisasi wewenang terjadi bila wewenang dipegang atau dipusatkan pada seseorang atau beberapa orang. Desentralisasi wewenang terjadi bila wewenang didelegasikan atau dilimpahkan meluas dalam suatu organisasi.
11. Rantai wewenang skalar
Berhubungan dengan jumlah tingkatan dalam suatu organisasi dan secara otomatis ada kapan saja seorang individu dijadikan bawahan pada seorang atasan. Untuk membedakan tingkatan wewenang dalam organisasi adalah semakin tinggi tingkatan semakin besar wewenang.
12. Kesatuan perintah
Bertujuan untuk memudahkan koordinasi.
B. Organisasi Informal
Organisasi informal adalah organisasi yang akan timbul apabila anggota organisasi formal merasa kebutuhannya tidak terpenuhi oleh organisasi formal,karena itu dapat dikatakan bahwa organisasi informal dapat disebut sebagai suatu bayangan organisasi formal. Kebutuhan – kebutuhan yang dimaksud adalah :
1. Kebutuhan social
2. Rasa memiliki dan pengenalan diri
3. Pengetahuan tentang perilaku yang diterima
4. Perhatian (simpati)
5. Bantuan dalam pencapaian tujuan
6. Kesempatan berpengaruh dan berkreasi
7. Pelestarian nilai – nilai budaya
8. Komunikasi dan informasi
Organisasi informal juga memiliki karakteristik khusus yaitu :
1. Standard perilaku
2. Tekanan untuk menyesuaikan diri
3. Kepemimpinan informal
4. System status
Dalam banyak hal, organisasi informal membantu organisasi formal, dan tanpa adanya organisasi informal, organisasi formal akan menghadapi hambatan – hambatan yang lebih berat. Karena itu dapat disimpulkan bahwa manfaat organisasi informal adalah :
1. Sebagai pendukung tujuan organisasi
2. Sebagai alat komunikasi tambahan
3. Sebagai alat pemuas kebutuhan sosial
4. Dapat membantu manajer yang kurang mampu
Fungsi - fungsi yang dilaksanakan kelompok informal sbb:
1. Menetapkan, memperkuatkan dan meneruskan norma-norma dan nilai sosial budaya penting para anggota kelompok.
2. Memberikan dukungan terhadap tujuan organisasi dan bantuan terhadap tugas manajer.
3. Menstimulasi komunikasi efektif dan dinamik sebagai alat komunikasi tambahan
4. Memberikan kepuasan dan status sosial kepada anggota yang tidak dapat diberikan organisasi formal.
Kelompok informal ini walaupun tidak ditetapkan secara formal oleh organisasi, dapat menimbulkan berbagai masalah bagi manajer. Masalah tersebut antara lain adalah bahwa kelompok informal menciptakan koflik, mendorong penolakan terhadap perubahan, menghidupkan dan menyebarkan desas-desus, dan mengembangkan keseragaman diantara anggota termasuk pembatasan pelaksanaan kegiatan.
Kelompok informal tidak dapat dihindarkan kehadirannya, dan manajemen akan melakukan tindakan sia-sia dan bila mencoba menetang dan menghapuskannya hal ini akan menimbulkan konflik terus- menerus. Sikap manajemen yang baik adalah memahami, mencari penyesuaian, dengan melakukan kerja sama yang saling menguntungkan kelompok informal. Manajemen organisasi formal lebih memusatkan perhatian untuk memelihara kesatuan untuk pencapaian tujuan organisasi, dan organisasi informal memberikan kepaduan, kerjasama dan kepuasan sosial bagi para anggota organisasi.
Argiyris mengemukakan empat bidang utama dimana bidang organisasi formal dan informal berbeda :
1. Hubungan-hubungan antar pribadi. Hubungan-hubungan antar pribadi didalam organisasi formal digambarkan jelas, sedangkan dalam organisasi informal tergantung pada kebutuhan-kebutuhan mereka.
2. Kepemimpinan. Para pemimpin dirancang dan ditentukan dalam formal serta muncul dan dipilih dalam informal.
3. Pengendalian perilaku. Organisasi formal mengendalikan perilaku karyawan melalui penghargaan dan hukuman, sedangkan kelompok informal mengendalikan para anggota dengan pemenuhan kebutuhan.
4. Ketergantungan. Karena kapasitas pemimpin formal terletak pada penghargaan dan hukuman, bawahan-bawahan lebih tergantung dari pada para anggota suatu kelompok informal.
Walaupun ada perbedaan tersebut adalah suatu kesalahan bila menganggap kelompok formal dan informal sebagai dua kesatuan organisasi yang terpisah. Keduanya hidup bersama dan tidak dapat dipisahkan. Setiap organisasi formal selalu mempunyai organisasi informal dan setiap organisasi informal berkembang dalam berbagai tingkatan formal.
IV. Kesimpulan
Organisasi merupakan wadah / tempat berkumpulnya orang – orang yang melakukan kerja sama yang terorganisir untuk mencapai tujuan bersama. Dalam perkembangannya organisasi memiliki beberapa teori yang sangat membantu perkembangan organisasi itu sendiri. Selain itu, organisasi juga berhubungan erat dengan metode. Kehadiran organisasi tidak terlepas dari proses pemenuhan kebutuhan pada diri manusia.
Karena merasa tidak dapat memenuhi semua kebutuhannya seorang diri, manusia terdorong untuk melakukan kegiatan organisasi. Namun organisasi yang telah dibentuk belum tentu dapat memenuhi semua kebuthan manusia yang ada di dalamnya, karena itu muncul organisasi formal dan organisasi informal, di mana organisasi informal merupakan organisasi yang dibentuk oleh anggota organisasi formal yang merasa kurang puas dengan organisasi formal yang dijalaninya.
Langganan:
Postingan (Atom)